Monday, October 31, 2016

Sebelum ada bangunan RS. Siaga Raya

Sejak jaman Belanda tanah yang sekarang ini berdiri bangunan RS. Siaga dimiliki olah seorang tuan tanah yang bernama Wan Ale'. Pada masa PKI berkuasa tanah itu direbut dan dibagikan ke warga pengikut PKI termasuk tetanggga nenek saya yang bernama Muhammad bin Cere', dia yang tidak punya apa-apa merasa senang sekali dan dengan bersemangat menanam singkong di petaknya itu dan diurus setiap hari. Tapi saat PKI akhirnya jadi organisasi terlarang dan semua pengikutnya ditangkap, tanah itu pun kembali ke pemiliknya yaitu Wan Ale', hilanglah impian Muhammad bin Cere' itu, tapi dia masih beruntung tidak termasuk orang yang ditangkap karena dia tidak terdaftar sebagai anggota resmi, setidaknya setelah itu dia kembali ke profesi lamanya yaitu penjual serbuk geregaji. Bingung untuk apa serbuk geregaji itu? Itu untuk ditebar ke tanah (yang rumahnya masih tanah) biar tanahnya rata dan rapi.

Selang waktu kemudian Wan Ale' menjual tanah itu kepada entah siapa, yang jelas tanah itu setelah dijual jadi terbengkalai sejak awal tahun 70-an sampai dibangunnya RS. Siaga pada awal 90-an.

Sewaktu masih terbengkalai di sekitar pertengahan tahun 80-an tanah itu pernah dipakai untuk syuting film 'Biarkan Aku Cemburu', entah seperti apa filmnya saya nggak pernah nonton.